KONSEP DAN KARAKTER WIRAUSAHAWAN DI INDONESIA
Nama
Kelompok :
Alinda
Hapsari Ayuputri (50214865)
Liana
Nuryanti (56214058)
Kewirausahaan
KONSEP DAN
KARAKTER WIRAUSAHAWAN DI INDONESIA
Pengertian Dan Konsep Dari Seorang
Wirausahawan
I.
Definisi Wirausaha dan Kewirausahaan
Wirausaha
adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan
menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon).
Wirausaha
adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari daerah dengan
produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil lebih tinggi (J.B
Say).
Wirausaha
adalah orang yang menciptakan cara baru dalam mengorganisasikan proses produksi
(Schumpeter).
Tugas
Wirausaha adalah melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda, bukan hanya
sekadar dengan cara yang lebih baik.
Inti
Pengertian Dari Wirausahawan: Pengertian Wirausahawan menciptakan sebuah bisnis
baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk tujuan mencapai
keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang signifikan dan
sumber daya yang diperlukan.
Konsep
Seorang Wirausahawan
Karakteristik Wirausaha :
1. Pekerja keras.
2. Disiplin.
3. Mandiri
4. Realitas
5. Prestatif (selalu ingin maju)
6. Komitmen tinggi
7. Tajam naluri bisnisnya.
8. Cepat melihat peluang usaha
9. Kretaif
10. Ulet dan siap pada tantangan
11. Ingin mencapai sesuatu.
Sifat-sifat yang harus dimiliki
seorang wirausahawan
1. Percaya
Diri
Orang yang
tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rokhaninya.
Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain,
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya
stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Berbagai
motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise.
Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang
kita kerjakan adalah halal.
3. Pengambilan Resiko
Wirausaha
penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak
laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh
perhitungan.
4. Kepemimpinan
Pemimpin
yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsive.
5. Keorisinilan
Yang
dimaksud orisinal di sini ialah I tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi
memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk
melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk
tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari
komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
6. Berorientasi ke masa depan
Untuk
menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan
dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang kan dilaksanakan.
7.
Kreativitas
Menurut
Conny Setiawan (1984:8), kreativitas diartikan sebaga kemampuan untuk
menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru,
tapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja.
8. Konsep 10 D dari Bygrave
• Dream
Seorang
wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan impian tsb.
•
Decisiveness
Seorang
wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan dia
mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci (key factor) dalam kesuksesan
bisnisnya.
• Doers
Seorang
wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.
•
Determination
Seorang
wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan
yang tidak mungkin diatasi.
• Dedication
Dedikasi
seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan
semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
• Devotion
Devotion
berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai
keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya,
karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.
• Details
Seorang
wirausahawan akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia tidak akan
mengabaikan factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan
usahanya.
• Destiny
Seorang
wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yng hendak
dicapainya.
• Dollars
Wirausahawan
tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang, akan
tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
• Distribute
Seorang
wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang
kepercayannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai
sukses dalam bidang bisnis.
Pengertian dan konsep
karakter wirausaha yang ada di indonesia dan di mancanegara
Perbedaan
wirausaha di Indonesia dan di Mancanegara
“Pemerintah
terus mengembangkan program wirausaha produktif untuk melatih pengangguran
mulai dari lulusan SD sampai sarjana. Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih
butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah
wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu
lama. Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah
penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan,
calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon transmigran. Di tingkat
nasional, pemerintah telah menyepakati naskah Kesepakatan bersama 5 Kementerian
untuk bersinergi dalam perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan
tenaga kerja melalui kewirausahaan. Kesepakatan lintas kementerian ini
melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan
UKM, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.”
"Jumlah
wirausaha di Indonesia masih perlu digenjot karena dianggap masih sangat rendah
sehingga tidak dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di Indonesia," kata
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan saat berkunjung di
Sulawesi Barat, Sabtu (26/2/2011).
Ia
mengatakan, jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah
penduduk di Indonesia yang jsekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah
dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat
pertumbuhan ekonominya tinggi. Pemerintah Indonesia menyadari bahwa dalam kegiatan
Kewirausahaan di Indonesia akan meningkatkan efesiensi ekonomi. Melihat
perbandingan jumlah wirausaha di negara maju dengan jumlah wirausaha di
Indonesia, maka wajar jika ekonomi di Indonesia juga masih melambat.
Oleh karena
itu, ia mengatakan, Pemerintah Indonesia sedang berfokus meningkatkan jumlah
wirausaha agar dapat berperan dalam mendukung ekonomi negara agar lebih maju
pada masa mendatang. "Generasi muda di semua daerah harus mengembangkan
sektor kewirausahaan dengan mendorong mereka menjadi pengusaha dan mendapat
dukungan pemerintah,"katanya. Ia mengatakan, masyarakat di Indonesia harus
diubah agar tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi menyediakan lapangan kerja
melalui kreasi dan kreativitas yang bermanfaat bagi ekonomi negara. Menurut dia,
pemerintah juga akan mendukung program pengembangan kewirausahaan dengan
memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha, seperti kredit usaha rakyat
melalui perbankan.
Perkembangan Wirausaha Diluar Negeri
Berbeda
dengan keadaan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika
Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah
wirausaha di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai
5 persen.
Hal ini
dikarenakan kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang
menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka
tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap
merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak
prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih
banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan
dengan kerja. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus
dalammempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young
entrepreneur. Perananperguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam
memotivasi, mengarahkan danpenyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan
sarjana yang mempunyai motivasi kuat,keberanian, kemampuan serta karakter
pendukung dalam mendirikan bisnis baru. Peranan perguruan tinggi dalam
memotivasi sarjananya menjadi wirausahawanmuda sangatlah penting. Hal ini
dilihat dari beberapa pembahasan bidang kewirausahaan yangtelah dikemukakan
diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi mampumelakukan
peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan sarjana yang siap
berwirausaha.Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang
memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai
dengan pendapat Thomas Zimmererbahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah
berjalan, akan tetapi yang lebih penting adalahbagaimana peranan perguruang
tinggi dalam hal memotivasi mahasiswanya untuk tergabungdalam wadah tersebut.
Karena tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaatberwirausaha,
maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi
untukmemperdalam keterampilan berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak perguruan
tinggi juga perlu mengetahui faktor yang palingdominan memotivasi mahasiswa
dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3faktor paling
dominan dalam memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktorkesempatan,
faktor kebebasan, faktor kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat
mereka menjadi wirausahawan.
Sedangkan di
Indonesia, jika dibandingkan, kurikulum kewirausahaan di perguruan tinggi
Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan universitas-universitas terkemuka
di Kanada, Amerika, dan Jepang. Di Jepang, misalnya, hasil kreasi mahasiswa
tentang suatu produk dikembangkan dan didorong oleh penyelenggara perguruan
tinggi dengan menghubungkannya pada lembaga keuangan (modal ventura) serta
pasar yang akan menerima produk tersebut. Di Indonesia sebetulnya banyak mahasiswa
yang menghasilkan inovasi baru, tapi sayangnya inovasi tersebut tidak berlanjut
menjadi suatu produk atau jasa yang dapat dipasarkan dengan baik. Ini suatu
indikasi belum adanya integrated link serta belum adanya jiwa dan semangat
entrepreneurship pada penyelenggara perguruan tinggi.
Contoh wirausaha sukses di Indonesia
Chairil Tanjung
Siapa yang
tidak kenal Chairil Tanjung, atau biasa akrab di sapa degan CT? ya dialah salah
satu pengusaha besar di Indonesia Dengan kerja kerasnya CT mempunyai beberapa usaha yang menguasai pasar
indonesia. Pada masa kuliah Chairil Tanjung sudah mulai berjualan buku kuliah
stensilan, kaos, dan membuka usaha foto copy, dengan kegigihannya akhirnya dia
bisa membuka perusahaan dengan tiga rekannya, akan tetapi karena belum puas
dengan apa yang diraihnya pada saat itu, akhirnya CT mendirikan perusahaannya
sendiri. Dengan Para Groupnya CT mengembangkan bisnisnya ke segala bidang, di
bidang keuangan dia mengambil alih Bank Mega. Perusahaan yang dia beri nama
Para Group ini membawahi beberapa bisnis lainnya, diantaranya; Para Global
Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan Investasi), Para
Inti Propetindo (properti). Di bidang penyiaran dan media ia memiliki TransTv,
Trans7, Trans Studio, dan masih banyak lagi kesuksesan yang dia raih.
Contoh Wirausaha di Mancanegara
Mark
Zuckerberg
Bisa
dibilang, media sosial yang berhasil merajai dunia beberapa tahun terakhir
adalah Facebook. Jejaring sosial ini bahkan sudah mengakar ke berbagai lapisan
masyarakat. Tahun lalu, Facebook berhasil meraup pendapatan sebesar US$ 3,71
miliar dengan estimasi market value saat ini US$ 75 miliar hingga US$ 100
miliar.
Mempekerjakan
3.200 karyawan, Zuckerberg memiliki prinsip rangkullah segala ketakutan. Tapi,
perusahaannya kini justru menjadi penghuni lembah paranoia yakni Silicon
Valley.
Saat ia
merayakan ulang tahunnya 28 Mei ini, kemungkinan besar Facebook telah melakukan
initial public offering (IPO) terbesar sepanjang sejarah. Hajatan tersebut
diyakini menciptakan ratusan jutawan baru.
Yang harus
menjadi catatan juga, meski gaek di bidang teknologi, Zuckerberg di-drop out
dari universitas terkemuka di Amerika yakni Harvard. Tapi hal itu tak
membatasinya berinovasi mengembangkan jejaring sosial.
KONDISI WIRAUSAHA DI MASYARAKAT
Di
dunia,negara-negara biasa terbagi menjadi negara maju, atau negara berkembang.
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang
relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Contoh-contoh
negara yang bisa dikatakan sebagai negara maju antara lain, Amerika Serikat,
Hong Kong, Belanda, Portugal, Spanyol dan masih banyak lagi. Sedangkan Negara
berkembang
adalah
sebuah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang
relatif terbelakang, dan indek perkembangan manusia yang kurang dibandingkan
dengan norma global.
Contoh Negara
berkembang: Meksiko, India, Malaisya dan Indonesia.
Mengapa
Indonesia masih di katakan sebagai negara berkembang? Padahal Indonesia di
kenal dengan negara yang kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA). Karena
kecendrungan negara-negara berkembang adalah ditandai dengan masyarakat yang
memiliki pendapatan perkapita lebih
rendah dibandingkan negara maju dan biasanya memiliki populasi penduduk yang
padat. Negara berkembang belum mempunyai kondisi ekonomi dan sosial yang makmur,
kebanyakan penduduknya miskin, pemikiran-pemikiran modern belum menyusup sampai
ke desa-desa, dan kemajuan teknologi masih sangat jarang mampir sampai ke
desa-desa, serta banyaknya pengangguran. Melihat kondisi itu maka Indonesia merupakan salah satu negara
yang termasuk di dalamnya. Pendapatan masyarakat yang rendah dan tingkat
populasi penduduk yang tinggi menjadi suatu permasalahan yang harus diatasi
oleh pemerintah negara berkembang dalam upaya mensejahterakan rakyatnya. Di
kota besar seperti Jakarta yang terhitung pendududknya sangat padat, keadaan
seperti ini sudah menjadi pemandangan umum. Banyak orang yang hidup kurang
beruntung terpaksa hidup sebagai
pemulung sampah. Karena pendapatan yang diperolehnya sangat rendah, anaknya
tidak dapat disekolahkan sehingga tingkat kecerdasan anak tersebut tidak
berkembang. Hal ini juga menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tajam antara
orang yang berpenghasilan tinggi dan
orang yang berpenghasilan rendah. Hal ini menyebabkan kemerosotan perekonomian
di Negara Indonesia. Jika di biarkan keadaan perekonomian Negara Indonesia
seperti itu terus maka semakin lama Negara akan semakin miskin dan terbelakang,
serta berdampak pada keamanan nasional akan terganggu.
Maka dari
itu peran kewirausahaan sangat diperlukan untuk pertumbuhan perekonomian di
Indonesia. Mengapa? Ada beberapa alasan mengapa kewirausahaan dikatakan sebagai
faktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Yang pertama,
kewirausahaan dapat membuka lapangan kerja di Indonesia. Menurut data dari BKD
(Badan Kepegawaian Daerah), jumlah pegawai saat ini sekitar 7.663.570 orang
yang terdiri dari PNS 4.700.000 orang, guru dan dosen sekitar 2.000.000, TNI
sekitar 464.000, Polri sekitar 412.000. Seperti yang kita ketahui saat ini pertumbuhan penduduk setiap tahunnya melonjak
meningkat dan lapangan kerja yang sedikit menyebabkan banyaknya pengangguran di
Indonesia. Selain itu Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA)
semakin berkurang juga makin membuat melarat rakyat Indonesia. Sehingga
pengangguran di Indonesia setiap tahunnya semakin bertambah pada tahun
jumblahnya hampir 8,32 juta orang atau 7,14%. Penduduk Indonesia sekarang
berjumblah 237,8 juta orang, adapun angkatan kerja sebanyak 1165 juta orang.
Artinya orang yang bekerja berjumlah 108,2 juta. Sisanya yang belum bekerja
sekitar 8,32 juta orang, itulah pengangguran. Dengan banyaknya pengangguran di
Indonesia, maka tingkat kriminalitas akan meningkat. Karena semua orang ingin
bertahan hidup. Jangankan pengangguran yang tidak mempunyai pekerjaan atau
belum mendapat pekerjaan, bahkan pejabat-pejabat tinggi yang kita ketahui sudah
mempunyai kursi yang layak, fasilitas serta gaji yang mencukupi, masih bisa
melakukan tindak kriminal seperti tindak pidana pencurian yuang negara atau
korupsi yang sangat amat merugikan uang negara. Karena masalah-masalah tersebut
diatas dan ada batas penerimaan pegawai negri, maka sumber potensi yang bisa
mengurangi pengangguran adalah menjadi profesional di berbagai organisasi dan
perusahaan swasta. Misalnya di sektor pertanian, industri, bidang jasa. Ruang
lain yang terbuka bagi penganggur adalah menjadi pekerja pembangunan
infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, perumahan, pembangkit listrik. Potensi
terakhir dan sangat membantu menyerap tenaga kerja baru adalah wirausaha. Maka
di butuhkanlah adanya seorang wirausahawan, dengan adanya 1 wirausahawan di
Indonesia maka akan mengurangi sedikit dari 8,32 juta orang itu bagaimana jika
tenaga kerja swasta atau wirausaha dan tenaga kerja negri bisa seimbang tidak
heran jika suatu saat Indonesia dapat mengatasi masalah pengangguran di
negaranya.
Kewirausahaan
juga memiliki peranan penting untuk menjadikan masyarakat lebih kreatif dan
mandiri. Di Indonesia sendiri jumlah wirausahawan adalah sebesar 19,3% dari
jumlah total penduduk dewasa. Dengan adanya kewirausahaan masyarakat dapat
mempunyai kemampuan untuk menciptakan
dan menyediakan produk yang bernilai tambah atau inovasi-inovasi yang baru
sehingga dapat menjadikan masyarakat lebih kreatif dalam menyampaikan ide-ide
dan kreasinya, mereka bisa menciptakan barang yang dirasa perlu dan penting
untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri sehingga tidak perlu menimpor dari
luar negeri. Selain itu masyarakat tidak tergantung dengan pemerintah seperti
tenaga kerja negri (PNS) yang masih di gaji oleh pemerintah, bahkan seorang
wirausaha akan mendatangkan omset yang akan di berikan ke negara melalui pajak.
Secara tidak langsung kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa stabil.
Alasan
ketiga mengapa wirausaha berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
adalah menarik invesrtor asing untuk
berinverstasi atau menanamkan modalnya di Indonesia. Satu kekurangan dari
negara maju seperti contohnya negara Amerika yang berinvestasi di Indonesia.
Dengan adanya investor asing seperti itu maka akan dapat menambah devisa
negara. Selain itu wirausaha dapat mendorong meningkatnya sector pariwisata di
Indonesia.
Contohnya: Seorang wirausaha membuka usaha pembangunan
hotel di dekat pantai Lovina, Daerah Buleleng, Bali. Dengan adanya hotel di
depan pantai Lovina maka akan mengundang para turis asing untuk mengunjungi
pantai Lovina selain karena devisa negara akan bertambah, si wirausahawan akan
membayar pajak dari jumlah pendapatan yang dia peroleh dari usahanya membangun
hotel.
Itulah mengapa wirausaha di katakan dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi di Inonesia. Tapi ada beberapa kendala yang
dialami oleh wirausahawan yaitu biasanya yang menjadi kendala utama orang takut
untuk membuka usaha atau berwirausaha di karenakan mereka tidak mempunyai cukup
modala untuk berwirasaha. Tapi untuk mengatasi hal itu pemerintah telah
mempogramka untuk rakyat kecil peminjaman modal melalui bank dan program UKM
(Usaha Kecil Menangah). Melalui program ini bukan hanya masyarakat yang
pempunyai moda besar yang bisa membuka usaha, tapi masyarakat kecil juga bisa.
Dengan UKM ini bisa mengurangi pengangguran juga sehingga kemiskinan di
Indonesia semakin membaik. Dan program ini telah berjalan sangat baik dan
membantu perekonomian di Indonesia dan kesejahteraan rayat Indonesia.
Komentar
Posting Komentar